Ini Sejarah Pengaruh China pada Desain Furnitur yang Kental di Hari Raya Imlek

  • Home
  • Lifestyle
  • Ini Sejarah Pengaruh China pada Desain Furnitur yang Kental di Hari Raya Imlek

Foto: Dok. Pinterest/Woodworking/Cheeky.

Athome.id – Di China, warna merah memiliki makna yang mendalam, bahkan ada beberapa lambang yang dianggap membawa kemakmuran. Budaya ini juga memengaruhi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka keturunan Tionghoa. Kebudayaan ini akan sangat terasa pada saat perayaan hari raya Imlek pada bulan Februari. Beragam kesenian dan dekorasi Imlek memenuhi mal, restoran hingga rumah pribadi. Jadi apakah Anda merayakan Imlek? Saatnya untuk mengganti furnitur atau cukup dengan redekorasi interior rumah.

Baca: Tidak Hanya Merah, Warna Lain Bisa Dijadikan Aksen Saat Imlek

Karakter khas dari furnitur China biasanya menggunakan kayu berat dan berwarna kemerahan, desainnya simpel kadang juga dengan hiasan kulit kerang, batu, atau porselen. Ciri khas tersebut merupakan pengaruh jaman dinasti Ming dan Qing. Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kini muncul desain east meet west, campuran karakter dari dunia timur dan barat. Misalnya desain simpel seperti ciri khas dinasti Ming tetapi tidak di-finishing kemerahan melainkan dengan warna terang dan netral seperti coklat muda.

Baca: Bunga dan Aneka Pernik dalam Menyambut Hari Raya Imlek

Desain furnitur jaman dinasti Ming (1368-1644) dikenal sederhana, tidak banyak jenisnya, dan sedikit atau tidak ada dekorasi. Yang ditonjolkan, keindahan alami kayu. Bahan baku kayu yang digunakan, kayu yang baik, asli, dan tahan lama, di antaranya mahoni, sandalwood, dan rosewood (hua li mu = kayu merah). Furnitur China mencapai puncak kejayaannya pada jaman dinasti ini. Permintaan furnitur berkualitas meningkat seiring meningkatnya kemakmuran rakyat. Persediaan kayu yang melimpah di China bagian Selatan dan Asia Tenggara, serta teknologi tenon-mortise yang berkembang pesat, ikut mendorong kejayaan furnitur di jaman ini.

Baca: Sambut Imlek, Ruang Keluarga Nuansa Oriental Ini Bisa Dijadikan Inspirasi

Furnitur di awal jaman dinasti Qing (1616-1911), masih mewarisi karakteristik furnitur di jaman dinasti Ming. Setelah kondisi politik stabil dan ekonomi membaik, permintaan perabotan beralih ke bentuk dekoratif, menyolok, dan mewah. Inilah awal perubahan karakteristik furnitur di jaman dinasti Qing. Ciri-cirinya, kaya ukiran halus, bertahtakan batu, kulit kerang, porselen, logam, dan enamel. Namun pada akhir jaman dinasti Qing, furnitur seperti ini mulai langka kemungkinan karena persediaan kayu yang sudah habis, tidak ada keterangan yang jelas.

 

Naskah: Naomi Sinaga/ Ega Arini

Tags:
Leave a Comment