Athome.id – Sejak tahun 2009, setiap tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Pneumonia Sedunia. Tujuannya mendorong pengentasan pneumonia yang merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru.
Insiden tahunan pneumonia pada orang tua di Indonesia mencapai sekitar 25-44 kasus per 1.000 orang. Jumlah ini 4 kali lebih besar dari populasi usia muda. Selain menyebabkan kematian pada anak-anak, penyakit ini juga banyak menyerang orang tua di atas 50 tahun. Semakin tua usia, semakin tinggi angka kematiannya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi pneumonia terus meningkat. Oleh sebab itu, Indonesia Ramah Lansia (IRL) melihat pentingnya pengetahuan tentang pneumonia dan pencegahannya bagi masyarakat lansia di Indonesia.
Dwi Endah, MPH, Direktur Kampanye Pneumonia dari Indonesia Ramah Lansia mengatakan, “Kami memaknai Hari Pneumonia Sedunia untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit pneumonia serta pentingnya pencegahan dan perawatannya dengan memberikan solusi, edukasi dan pendekatan terhadap penyakit pneumonia. Dalam hal ini, kami fokus pada masyarakat lanjut usia, untuk menjaga paru-paru yang sehat dan melindungi mereka dari pneumonia.”
Melihat jumlah prevalensi pneumonia pada masyarakat lansia yang meningkat, Indonesia Ramah Lansia membekali masyarakat lansia Indonesia dengan pencegahan terhadap penyakit tersebut. “Kami melaksanakan kegiatan sekolah lansia bebas pneumonia secara online, dengan memberikan edukasi tentang terapi pernafasan, terapi batuk, nafas dalam, hingga pelatihan caregiving keluarga terhadap lansia dengan pneumonia,” jelas Dwi Endah.
Kegiatan lain selanjutnya, edukasi melalui program televisi dengan menghadirkan sejumlah narasumber dokter spesialis paru, pemerhati kesejahteraan masyarakat, serta artis yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kesehatan orang tua di Indonesia.
Dalam program IRL pada Hari Pneumonia Sedunia yang bertajuk “Vaksinasi Pneumonia Pada Lansia 50+” di salah satu stasiun televisi nasional, DR. dr. Erlina Burhan, MSc., SpP(K), dokter spesialis paru menjelaskan, “Pneumonia adalah penyakit radang paru – paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Salah satu penyebab pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumonia atau lazim disebut pneumokokus, yang dapat menyebabkan infeksi pada jaringan otak, infeksi paru–paru dan bakteri dalam darah. Bakteri ini juga merupakan penyebab osteomyelitis atau infeksi tulang, peritonitis atau infeksi lapisan bagian dalam dinding perut dan endocarditis atau infeksi lapisan bagian dalam jantung.”
Lebih lanjut dr. Erlina menjelaskan, “Sistem kekebalan mengalami transformasi mendalam seiring bertambahnya usia dan respon imunologis yang sangat bergantung pada usia. Perubahan yang terjadi pada manusia setelah usia 50 tahun perlu mendapat perhatian khusus karena dampak klinisnya. Konsekuensi yang paling terlihat dari usia lanjut adalah berkurangnya efektivitas sistem kekebalan tubuh.”
Untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam mencegah terkena pneumonia, dr. Erlina menerangkan pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat, tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan, tidak minum alkohol, dan cukup beristirahat. Langkah mencegah infeksi, seperti sering mencuci tangan, memasak daging hingga matang, menghindari stres, serta vaksinasi pneumonia yang kini sudah tersedia di Indonesia, merupakan cara pencegahan penyakit tersebut.
“Dengan penerapan pola hidup bersih sehat dan melakukan vaksinasi pneumonia, kami berharap masyarakat lansia di Indonesia dapat menikmati kualitas hidup yang baik,” tambah Dwi Endah.
Menurut penelitian, vaksin pneumonia pada orang lanjut usia memberikan manfaat seperti lebih sedikit pasien rawat inap karena pneumonia, mengurangi jumlah kunjungan ke dokter dan penghematan biaya perawatan medis secara langsung.
“Pemahaman tentang pentingnya pencegahan terjangkitnya pneumonia pada orang lanjut usia di atas 50 tahun mendorong masyarakat untuk mengingatkan, mengajak dan mendampingi orang tua di sekeliling kita untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta mempertimbangkan vaksinasi pneumonia,” tutup Dwi Endah.
Leave a Comment