
Pasar properti hunian di segmen menengah menjadi semakin populer di kalangan milenial dan konsumen pembeli rumah pertama.
Athome.id – Sebanyak 85 persen milenial memilih properti berupa rumah tinggal atau rumah tapak. Sedangkan, milenial yang memilih properti dengan harga Rp500 jutaan hingga Rp1 miliar, hanya sebanyak 31 persen. Hal itu dikatakan Senior Vice President Consumer Loan BCA, Melani Megawati, dalam laman BCA.com.
Menurut Melani Megawati, pencairan KPR BCA dalam 3 tahun terakhir ini, sebanyak 55,1 persen dilakukan milenial.
Sementara itu, Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, konsumen tidak berminat membeli apartemen dekat Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT). Buktinya, pada kuartal III tahun 2024, hanya 156 unit apartemen terjual.
“Tahun ini, pasar apartemen di Jakarta belum menunjukan performa yang cukup menggembirakan,” ujar Ferry dalam Media Briefing Jakarta Property Market Kuartal III tahun 2024, baru-baru ini di Jakarta.
Namun, tambah Ferry, harga apartemen di Jakarta masih tetap stabil yaitu Rp37,5 juta per meter persegi. Diprediksi, pasar apartemen Jakarta tumbuh positif pada akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025.
“Pertumbuhan positif tersebut didukung oleh pasokan yang lambat dan banyaknya pembeli dari end user,” tukas Ferry.
Pasar Properti Segmen Menengah
Lebih Jauh Melani memaparkan, pasar properti hunian di segmen menengah menjadi semakin populer di kalangan milenial dan konsumen pembeli rumah pertama.

Unit rumah tapak. (Foto: Ist)
Menurut Melani, milenial memiliki potensi untuk menjadi penggerak pertumbuhan sektor properti di masa sekarang dan masa depan.
“Hal ini terlihat dari peningkatan minat milenial untuk membeli properti. Dahulu, konsumen lebih mengutamakan aspek keindahan, keamanan, dan kenyamanan saat mencari rumah. Namun, kini konsumen lebih mengutamakan aspek kesehatan, terutama pencahayaan dan kualitas udara, pengelolaan air bersih, serta lingkungan yang sehat,” tutup Melani.
Leave a Comment