Tren Urban Arsitektur Dalam Konsep Desain Hunian Modern

Urban Arsitektur

Athome.idAplikasi konsep hunian modern dalam desain, telah menghasilkan analogi bentuk rumah yang terkesan miring ke kiri.

Hal itu ditegaskan Prinsipal dari Firma Atelier Riri Architecture & Design, Novriansyah Yakub (biasa dipanggil Riri) dalam diskusi ‘Tren Urban Arsitektur, Konstruksi Residensial dan Infrastruktur untuk Kehidupan yang lebih baik‘, Rabu pagi  (31/7/2024) bersama PT Cemindo Gemilang Tbk (produsen semen Merah Putih), di KopiKalyan, Menteng, Jakarta Pusat.

Pengalaman penerapan teknologi urban arsitektur, dialami langsung oleh Riri saat dia berkarya membangun rumahnya. Ia menjelaskan, desainnya dibuat berdasarkan tren konstruksi residensial modern pada Kiri House 2.2.

“Kiri House 2.2. pada rumah bertujuan untuk menjaga kenyamanan dalam ruangan. Kelembapan udara pada dinding bangunan dapat menimbulkan jamur yang mengancam kesehatan. Pemakaian semen tahan air merupakan kunci bagi rumah masa depan,” ungkap Riri.

Riri menambahkan, produk semen tidak hanya memenuhi standar kualitas tinggi, tetapi juga harus mampu melampaui kebutuhan spesifik proyek konstruksi modern.

Urban Arsitektur

Hunian Urban Arsitektur karya Novriansyah Yakub (Riri). (Foto: Wawan/Athome.id)

Ditempat yang sama Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma, menjelaskan semen Merah Putih sampai saat ini, terus meningkatkan inovasi dan kualitas produk dengan mengutamakan efisiensi produksi yang ramah lingkungan.

“Industri semen Merah Putih sudah melibatkan penerapan teknologi tinggi. Kami berfokus pada metode produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” tukas Ayu.

Kebutuhan Konsumen dan Tantangan Iklim

Ayu menjelaskan, semen Merah Putih berkomitmen besar dalam penelitian dan pengembangan semen masa depan. PT Cemindo Gemilang Tbk selalu mengupayakan inovasi dan perubahan serta fleksibilitas produk yang mampu menjawab kebutuhan konsumen dan tantangan iklim ekstrim.

Salah satu penggunaan Semen Merah Putih, tambah Ayu, dapat dilihat dalam karya Riri di Kiri House 2.0. Riri menggunakan material semen yang memiliki teknologi water repellent sebagai solusi inovatif dalam menjawab tantangan konstruksi residensial modern dan iklim tropis di Indonesia yang sangat ekstrim.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat GAPENSI, Dr. Diding S. Anwar, FMII menyampaikan, tren terkini dalam teknologi konstruksi infrastruktur modern, baik secara global maupun nasional harus dapat menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan semen dan beton.

Urban Arsitektur

Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma (kiri), Prinsipal dari Firma Atelier Riri Architecture & Design, (tengah), Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat GAPENSI, Dr. Diding S. Anwar, FMII (kanan)
(Foto: Wawan/Athome.id)

“Gapensi memahami tantangan sektor konstruksi. Kami mendorong inovasi harus hadir dalam sektor konstruksi,” tandas Diding.

Diding menjabarkan, inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjawab kebutuhan yang terus berkembang, terutama pada konstruksi perumahan hingga infrastruktur.

Pada akhir diskusi, narasumber yang hadir dan sejumlah praktisi konstruksi, meyakini adanya tantangan di sektor konstruksi seperti keterbatasan sumber daya alam, iklim yang ekstrim serta pesatnya perkembangan teknologi desain dan konstruksi . Hal ini tentu akan mengakselerasi transformasi teknologi dalam sektor industri konstruksi.

Tags:
Leave a Comment