
Athome.id — Pulau Bali tak hanya memikat dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, tetapi juga semakin menarik bagi para investor dan pencari hunian dari seluruh dunia. Kini, sebuah proyek hunian premium bergaya Skandinavia akan segera hadir di tengah pesona Pulau Dewata—diprakarsai oleh CORE Concept Living, sebuah perusahaan pengembang properti yang mengusung filosofi desain bersih, berkelas, dan berkelanjutan.
Didirikan oleh duo visioner asal Swedia, Shanny Poijes dan Victoria Fernandez, CORE Concept Living memadukan keanggunan estetika Nordik dengan spiritualitas dan alam Bali. Proyek ini bukan sekadar membangun vila, tetapi menciptakan ruang hidup yang dirancang untuk memperkuat koneksi—baik dengan diri sendiri, alam, maupun komunitas.
“Pandemi COVID-19 telah mengubah cara orang memandang tempat tinggal dan bekerja. Bali muncul sebagai destinasi utama gaya hidup baru ini—di mana bekerja jarak jauh dan hidup bermakna berjalan berdampingan,” ungkap Shanny, CEO & Founder CORE Concept Living.
Bali di Puncak Popularitas Global
Berdasarkan laporan Travel Choice Awards 2025, Bali menempati posisi kedua sebagai destinasi terbaik dunia, tepat di bawah Kyoto. Dengan target 17 juta kunjungan wisatawan tahun ini, termasuk 6,5 juta wisatawan mancanegara, geliat pariwisata Bali tak menunjukkan tanda melambat.
Data dari Mordor Intelligence memperkuat potensi ini. Pasar properti Indonesia diperkirakan mencapai USD 68,5 miliar pada 2025 dan tumbuh hingga USD 90,9 miliar pada 2030. Bali, sebagai primadona properti dan pariwisata, menjadi magnet kuat bagi investor global—terutama dari Rusia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika.
Rumah Bergaya, Investasi Bernilai
Hunian ala Skandinavia yang diusung CORE mengedepankan desain minimalis yang tetap terasa mewah—dengan perpaduan warna netral, pencahayaan alami, dan material berkualitas tinggi seperti kayu dan batu. Fokusnya adalah menciptakan ruang yang estetis, fungsional, dan memberi ketenangan.
Namun bukan itu saja. CORE juga mengedepankan prinsip keberlanjutan sebagai nilai inti. Seluruh unit properti dilengkapi dengan panel surya, lampu LED hemat energi, sistem pengolahan air cerdas, serta manajemen limbah ramah lingkungan.
“Keberlanjutan adalah bagian dari DNA kami sebagai orang Swedia. Lewat proyek ini, kami ingin menghadirkan standar baru dalam pembangunan properti di Bali—yang tidak hanya indah, tapi juga bertanggung jawab,” ujar Shanny.
Perjalanan Dua Pendiri CORE
Baik Shanny maupun Victoria membawa jejak panjang di bidang properti dan kreativitas. Shanny memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang pengembangan real estat di Eropa, sementara Victoria memiliki latar belakang kuat dalam pemasaran internasional dan hospitality, dengan darah restoran legendaris Swedia mengalir dalam dirinya—sang kakek, Tore Wretman, dikenal sebagai salah satu pionir kuliner paling berpengaruh di Skandinavia.
Kecintaan mereka pada Bali dimulai secara tak sengaja saat pandemi. “Saya terjebak di Bali selama lima minggu karena pembatasan COVID-19 pada 2020. Tapi justru di sanalah saya merasa seperti pulang,” cerita Shanny. Kini, mimpi itu menjadi nyata.
CORE Concept Living: Lebih dari Sekadar Vila
Dengan pendekatan yang holistik dan desain penuh makna, CORE tidak hanya membangun properti—mereka membangun warisan. Proyek ini menyasar mereka yang mencari gaya hidup otentik, koneksi yang tulus, dan nilai investasi jangka panjang.
Sebagai salah satu proyek hunian paling dinanti tahun ini, peluncuran perdana vila CORE bergaya Skandinavia dijadwalkan dalam beberapa bulan ke depan. Bagi mereka yang ingin menjadikan Bali sebagai rumah—baik untuk tinggal, bekerja, atau berinvestasi—CORE menawarkan lebih dari sekadar tempat tinggal: mereka menawarkan cara hidup.
Leave a Comment