
Athome.id — Di tengah derasnya arus globalisasi dan dominasi desain internasional, tiga jenama Indonesia—Agam Riadi, Interni Asia, dan Maison Sava by Alphabirama—hadir dengan sebuah gebrakan bernama Parakan. Koleksi kain dan wallpaper ini tidak hanya menawarkan estetika visual yang memikat, tetapi juga menjadi pernyataan budaya yang kuat, bahwa corak khas Indonesia, khususnya peranakan layak mendapat tempat terhormat dalam lanskap desain interior masa kini.
Terinspirasi dari kekayaan corak pesisir dan batik peranakan, Parakan memadukan elemen flora dan fauna dalam motif seperti Buketan, Kelengan, dan Tumpal, serta menginterpretasikan motif klasik Kawung dengan sentuhan modern. Warna-warna ekspresif dan komposisi yang penuh detail membuat koleksi ini tak hanya sekadar dekorasi, tetapi juga medium naratif yang bercerita tentang sejarah, asimilasi budaya, dan kecintaan pada keindahan warisan lokal.
“Indonesia sangat kaya dengan ragam coraknya yang adiluhung. Kali ini corak
peranakan hadir dalam desain motif pada kain dan wallpaper yang koleksinya bertajuk Parakan,” tutur Agam Riadi, desainer dari koleksi ini.
Dukungan penuh dari Interni Asia dan Maison Sava memastikan bahwa keindahan ini hadir dengan kualitas produksi berstandar internasional. Dengan teknologi cetak dari Jepang dan penggunaan tinta ramah lingkungan bersertifikat Oekotex, Parakan tampil sebagai simbol keseimbangan antara tradisi dan inovasi. Nama Parakan sendiri dipilih sebagai penghormatan kepada sebuah kota di Jawa Tengah yang kental dengan budaya peranakan—sebuah pengingat bahwa akar budaya Indonesia bisa menjadi inspirasi tak terbatas untuk masa depan desain interior, baik di dalam negeri maupun panggung global.
“Sangat yakin bisa mempersembahkan produk dengan kualitas tinggi dengan
produksi yang menggunakan teknologi terkini dan memakai tinta, head, dan mesin dari Jepang, kain dan wallpaper Parakan memiliki kualitas produk internasional yang bisa dibanggakan. Tinta juga memiliki sertifikat Oekotex, ramah lingkungan dan tidak memiliki residu/hasil pembuangan yang merusak lingkungan yang membutuhkan pengelolaan lebih
lanjut (IPAL),” Fiore Crislia Wulanarti dari Maison Sava by Alphabirama menjelaskan.
Budaya Bertutur Lewat Desain
Sebagai sosok di balik desain Parakan, Agam Riadi membawa visi yang tajam dan jiwa yang sarat penghormatan terhadap tradisi. Dikenal luas sebagai desainer interior sekaligus kolektor dan pelestari batik, Agam tak hanya menciptakan karya estetis, tapi juga menyuntikkan narasi budaya ke dalam setiap pola dan warna. Perjalanan panjangnya dalam dunia batik, termasuk kontribusinya dalam pameran Batik Nyonyas di Singapura dan proyek pelestarian Aksen: Saat Batik Kudus Pulang ke Rumah, membuktikan bahwa desain bisa menjadi jembatan yang menghubungkan generasi dan lintas budaya.
Lewat Parakan, Agam dan para kolaboratornya menghidupkan kembali corak-corak lama dalam kemasan baru yang versatile—mampu hadir anggun di ruang modern maupun klasik. Ini bukan hanya soal visual, melainkan juga pengakuan akan kekayaan budaya yang tak lekang oleh waktu. Parakan menjadi manifestasi dari semangat Indonesia yang modern namun tetap berpijak pada akar, membuktikan bahwa lokalitas bisa menjadi kekuatan global jika diekspresikan dengan integritas dan inovasi.
Dengan hadirnya Parakan, desain interior Indonesia mendapat nafas baru—nafas yang beraroma nostalgia sekaligus menyongsong masa depan yang kaya dengan identitas budaya.
Leave a Comment