Kaca Patri Si Pemanis Jendela yang Eksotik

kaca patri

Foto: Dok. Yudi Hartanto

 

Meski tidak se-booming di era 80-90 an, kaca patri memiliki pesona tersendiri. Terlebih tidak banyak lagi masyarakat yang memanfaatkan jenis kaca ini untuk dekorasi rumahnya. Kaca patri  atau stained glass merupakan mozaik kaca warna yang membentuk berbagai pola natural, tradisional, dan geometris, yang digabungkan dengan logam tipis sebagai pengikat.

Kaca patri pada awalnya digunakan untuk jendela pada gereja di negara-negara Eropa. Di Indonesia, perkembangannya dapat dilihat dari penggunaan kaca patri pada panel jendela atau pintu rumah tinggal.

Motif kaca patri tidak melulu berupa pola tradisional atau geometris. Pola natural, abstrak ekspresif, kaligrafi maupun campurannya banyak diterapkan pada panel-panel jendela, pintu dan partisi diberbagai bentuk bangunan yang menonjolkan seni pada elemen kacanya.

Kaca patri menghadirkan ruangan yang cantik dan berkelas. Foto: Yudi Hartanto

Bahan kaca patri adalah kaca putih atau berwarna setebal 3 mm. Bahan ini biasa disebut kaca spektrum dan logam penyambung. Kaca warna kebanyakan diproduksi di luar negeri, seperti di Taiwan, India, Brasil, Belgia dan Amerika Serikat. Bahan lokal pada umumnya bercorak, tekstur dan warna yang tidak terlalu kaya dibandingkan dengan bahan impor.

Dahulu kaca patri disebut kaca timah karena bahan penyambungnya dari timah. Kini logam penyambung yang digunakan terbuat dari kuningan dan platinum. Menggunakan timah, berwarna hitam. Logam penyambung dari kuningan berwarna kuning keemasan, sedangkan dari platinum warnanya putih.

Teknologi kaca patri memiliki sistem tiga lapis atau triple glazed. Pada sistem ini, kedua sisi kacanya dilapisi kaca polos tempered setebal 5 mm. Kaca diberi bahan perekat (sealant) yang di-vacuum hingga kedap udara. Kemudian diberi swiggle seal pada sisinya agar udara tidak masuk kembali.

Tags:
Leave a Comment