
Seoul punya ikon sekaligus atraksi wisata baru tepat di tengah kotanya, yakni Dongdaemun Design Plaza (DDP). Resmi dibuka untuk publik pada 21 Maret 2014, bangunan yang dirancang dengan desain futuristik oleh arsitek bintang Zaha Hadid itu tak hanya unik, juga menerapkan teknologi canggih yang untuk pertama kalinya diaplikasikan dalam proses pembangunan bangunan publik di Negeri Ginseng.
Berada di area tujuan wisata belanja Dongdaemun, DDP berdiri di atas lahan bekas stadion bisbol dan olahraga multifungsi. Stadion tersebut sudah ada sejak 1925. Namun, ditutup pada 2003 dan beralih fungsi menjadi lapangan parkir juga pasar loak. Sementara itu, stadion bisbol masih tetap digunakan hingga 2007.
Zaha Hadid Menangi Kompetisi Tertutup
Pada tahun yang sama, Pemerintah Kota Seoul mengadakan kompetisi internasional dengan sistem undangan untuk mendesain ulang area tersebut. Ada 7 arsitek yang diundang, 4 arsitek dari negeri sendiri dan 3 dari luar. Selain Zaha Hadid, Steven Holl dan FOA diundang untuk berpartisipasi.
Pada akhirnya desain Zaha Hadid-lah yang berhasil menang. Rancangan arsitek wanita asal Irak yang lama bermukim di Inggris itu dianggap sukses memadukan desain arsitektur dan lanskap serta mampu menunjukkan citra desain yang kuat untuk sebuah kawasan yang sarat sejarah.
Dari total lahan seluas 65.000 meter persegi, setengah lebih digunakan untuk tapak bangunan dan sisanya, 30.000 meter persegi, untuk taman. Bangunannya sendiri seluas 86.574 meter persegi yang terdiri dari 8 lantai, 4 di atas permukaan tanah dan 4 di bawah tanah dengan fasiltas beragam, meliputi galeri pameran, ruang konvensi dan seminar, museum desain, perpustakaan, serta pusat pendidikan.
Integrasi Arsitektur dan Alam
Zaha Hadid menyebut konsep desain DDP, “Metonymic Landscape”. Desain yang mengintegrasikan arsitektur dan alam dengan mengaburkan batasnya dalam lanskap yang menerus dan mengalir. Sebuah komposisi desain yang tak berbeda dengan taman tradisional Korea.
Bangunan yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan struktur beton gigantis nampak solid dan kokoh saat siang. Namun, begitu matahari kembali ke peraduan, DDP menyala dengan cahaya LED yang terus bergerak pada selubung bangunannya. Merefleksikan pola pergerakan Dongdaemun yang dinamis, area yang tidak pernah terlelap dan terus sibuk selama 24 jam.
Dirancang dengan Teknologi BIM
Memang banyak inovasi baru yang diterapkan baik dalam desain dan konstruksi DDP. Selain bentuk bangunan, keistimewaan ada pada fasadnya yang tersusun dari 45.000 panel aluminium dengan ukuran dan sudut lengkungan yang tak seragam satu pun.
Desain dan konstruksinya menggunakan piranti lunak sistem permodelan 3D Buiding Information Modelling (BIM) yang canggih. Ini menjadikan DDP sebagai gedung publik pertama di Korea Selatan yang mengimplementasikan teknologi tersebut.
Dengan bentuk yang bangunan yang tidak standar, piranti lunak tersebut memungkinkan desain bangunan terus berkembang selama proses konstruksi dan mengintegrasikannya dengan semua persyaratan teknik. Sekaligus mengkoordinasikan dengan manajemen konstruksi dan rekayasa.
Inovasi ini membuat tim yang terlibat dalam pembangunan DDP dapat mengendalikan konstruksi dengan tingkat presisi yang jauh lebih tinggi daripada proses konvensional sehingga tuntutan kualitas tinggi bangunan terkontrol. Tak hanya itu, juga meningkatkan efisiensi dan biaya dengan memperbaiki alur kerja. Membantu semua pihak yang terlibat untuk membuat keputusan desain yang paling tepat dalam jadwal pembangunan proyek yang ketat.
Leave a Comment