
Athome.id — SDIT Atssurayya memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah yang baru, Septiana. Sosok yang dikenal aktif sebagai Ketua Bidang Advokasi Dewan Pendidikan Kabupaten Bekasi sekaligus pengurus harian Forum Dewan Pendidikan Indonesia (FDPI Nasional) ini membawa semangat juang, optimisme, serta visi kemajuan pendidikan yang kuat.
Dalam pernyataannya, Septiana menegaskan bahwa pendidikan berbasis Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) harus progresif, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan fondasi nilai agama yang kokoh.
“Fondasi agama harus dimulai sejak dini di sekolah dasar. Jangan hanya karena gratis, sekolah 2-3 jam sudah merasa cukup. Nantinya anak-anak akan tertinggal. Pendidikan harus serius dipersiapkan, karena ini menyangkut masa depan bangsa,” tegas Septiana.
Menurutnya, model pendidikan Full Day School yang diterapkan SDIT Atssurayya menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Dengan durasi belajar yang lebih panjang, siswa tidak hanya mendapatkan penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pembiasaan adab, karakter Islami, dan keterampilan abad 21.
Septiana juga menekankan bahwa kualitas pendidikan tidak selalu identik dengan biaya mahal. SDIT Atssurayya berkomitmen menjaga keterjangkauan biaya pendidikan melalui kolaborasi anggaran: memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat, disertai kontribusi wali murid melalui SPP dan sumbangan yang dikelola secara transparan.
“Di sekolah ini kami ingin memastikan bahwa keterjangkauan biaya adalah hal mutlak, tanpa harus mengesampingkan kualitas pembelajaran. Pendidikan yang baik harus bisa diakses semua kalangan,” tambahnya.
Dengan kepemimpinan yang visioner, Septiana optimistis SDIT Atssurayya akan terus tumbuh menjadi sekolah Islam modern yang ramah anak, berwawasan lingkungan, dan berdaya saing tinggi. Kombinasi antara nilai adab dan ilmu, ditopang program pembelajaran progresif, diyakini menjadi pondasi kuat dalam mencetak generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan zaman.
Leave a Comment