Kids Biennale Indonesia Rayakan Kreativitas dan Ekspresi Generasi Muda

  • Home
  • Events
  • Kids Biennale Indonesia Rayakan Kreativitas dan Ekspresi Generasi Muda

Athome.id – Yayasan Kids Biennale Indonesia (KBI) yang berfokus pada kegiatan pameran seni dan budaya baik kecil maupun besar khusus anak-anak dan remaja, pada Sabtu (20/7) lalu, menggelar Road To Kids Biennale Indonesia (KBI) sebagai rangkaian dari peluncuran Yayasan Kids Biennale.

Kids Biennale Indonesia merupakan pameran yang diselenggarakan dua tahun sekali dengan partisipasi praktik seni modern serta aktivitas publik intelektual dan budaya dalam menanggapi isu-isu relevan dan menjadi platform anak-anak dan remaja untuk meningkatkan apresiasi seni dan budaya, partisipasi dan inklusi, merangsang kreativitas, agen perubahan,pengembangan emosional dan sosial. Dengan visi menjadi platform global bagi kreativitas dan ekspresi anak dan remaja Indonesia, sehingga membentuk generasi muda yang kritis, peduli, dan berdaya.

Pada 8 Agustus 2022 lalu, Mendikbud Nadiem Makarim menyebutkan tiga dosa besar pendidikan, yakni kekerasan seksual, perundungan/ kekerasan, dan intoleransi. Nadiem Anwar Makarim secara resmi meluncurkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbud Ristek PPKSP).

Sejalan dengan isu tersebut dan merujuk pada tiga dosa besar yang diidentifikasi dalam konteks pendidikan, yakni kekerasan seksual, perundungan,dan intoleransi, memiliki dampak yang sangat merugikan bagi lingkungan sekolah serta peserta didiknya, pada 22 Juli 2023 Creativite Ruang Artspace (alternatif space) dan Edukasi melaksanakan program berupa pameran dengan tema “Speak Up” isu kekerasan seksual terhadap anak dan remaja. Terkait dengan masalah yang sedang terjadi di dunia pendidikan perundungan dan Intoleransi menjadi isu yang penting di Indonesia. Hal ini telah menjadi masalah sosial yang meresahkan, terutama dikalangan anak dan remaja.

Pameran tersebut direspon sangat baik oleh publik, sehingga pada 2024 yang merupakan bagian dari Road To Kids Biennale Indonesia, KBI berkesempatan mempresentasikan karya berupa medium lukisan, kolase, video, patung melalui tema “Speak Up 2: On bullying and Intolerance” dikhususkan untuk anak dan remaja berkebutuhan khusus, difabel, neurodiversity yang berusia 6-17 tahun. Pameran berlangsung pada tanggal 20 Juli-10 Agustus 2024 berlokasi di Creativite Indonesia, Jl, Cilandak Tengah No. 11A Jakarta Selatan.

Berdasarkan data yang Kemendibudristek ditemukan 24,4 persen siswa atau peserta didik yang berpotensi mengalami insiden perundungan di satuan pendidikan atau sekolah. Tahun ini KBI mengajak anak dan remaja berkebutuhan khusus,neurodivergent dan difabel untuk berpartisipasi dalam advokasi, mengkritisi, dan menjadi agen perubahan melalui karya lukis, video, dan game. Sebagian dari peserta (pameris) merupakan penyintas perundungan (bullying) dan intolerance.

Gie Sanjaya Ketua Yayasan Kids Biennale dan Kurator menyatakan, “Seni adalah jendela bagi anak-anak untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan berbeda. Melalui seni, mereka belajar menghargai keindahan, memahami emosi, mengembangkan empati, dan menjadi agen perubahan. Seni adalah investasi untuk masa depan Indonesia yang lebih kreatif, inklusif, dan berbudaya.”

Cornelia Agatha, S.H., M.H., Ketua Komnas Perlindungan Anak DKI Jakarta menyatakan, “Saya percaya bahwa seni dan kasih sayang mempunyai kekuatan yang besar untuk perubahan. Oleh karena itu saya berharap Kids Biennale Indonesia dapat menjadi platform untuk perubahan bersama.
Menjadi wadah bagi anak-anak dan remaja untuk menemukan suara mereka, mengekspresikan diri dengan bebas, dan tumbuh menjadi individu yang kreatif, percaya diri, dan berempati penuh cinta
kasih.

Berikut beberapa komitmen Kids Biennale Indonesia antara lain:
●Meningkatkan apresiasi seni dan budaya di kalangan anak-anak dan remaja.
●Mendorong partisipasi dan inklusi dari berbagai latar belakang.
●Merayakan dan memperingati Hari Anak melalui kegiatan seni yang menyenangkan danmendidik.
●Merangsang kreativitas dan inovasi melalui eksplorasi berbagai medium seni.
●Memberikan kesempatan belajar yang berharga tentang seni, budaya, dan isu-isu sosial.
●Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan seni dan budaya.
●Menghubungkan generasi muda dengan seniman profesional untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
●Mengembangkan keterampilan emosional dan sosial melalui ekspresi kreatif.
●Mendorong kolaborasi dan koneksi antara anak-anak, remaja, seniman, dan komunitas.
●Menginspirasi minat seni dan mendorong generasi muda untuk mengejar karir di bidang kreatif.
●Memberikan pengalaman seni yang beragam dan memperkenalkan anak-anak pada berbagai bentuk seni.
●Meningkatkan aksesibilitas seni bagi anak-anak dan remaja dari berbagai kalangan.
●Memberikan dampak positif pada perkembangan anak secara holistik.

Ir. FB. Didiek Santosa, Perencana Ahli Madya Pada Asdep Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan, “Seni
dan budaya adalah alat ampuh untuk perlindungan anak di Indonesia. Melalui ekspresi kreatif, mereka dapat menemukan suara mereka, mengatasi trauma, dan membangun masa depan yang lebih cerah. Kids Biennale Indonesia adalah langkah penting dalam menciptakan ruang aman bagi
anak-anak Indonesia untuk berkembang dan menjadi agen perubahan.”

Tags:
Leave a Comment