
Foto: Dok. Traya
Pameran HOSPITALITY Indonesia 2018 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran Jakarta telah usai, pengunjung dan para eksibitor juga diberikan kesempatan untuk belajar membuat kerajinan Kokedama di HOSPITALITY Indonesia 2018. Salah satu workshop yang diselenggarakan adalah Kokedama, yang dalam bahasa Indonesia berarti “bola lumut” adalah hiasan taman dengan bentuk bola tanah yang ditutupi lumut dimana tanaman hias dapat tumbuh.
Selain itu, kerajinan tangan dari para pengrajin tanah air juga dipamerkan. CV Nuansa Kayu Bekas membawa produk-produknya yang berupa kursi, meja, hiasan kayu dan lain sebagainya. Perusahaan yang berbasis di Solo, Jawa Tengah ini fokus mendaur ulang kayu-kayu bekas menjadi karya seni yang bernilai tinggi.
“Sejak 2009 kami telah memperkenalkan produk-produk ekspor dari bahan baku bekas-pakai, yang berkualitas dan mempunyai value untuk konsumen, terutama di Eropa. Selama ini kami terus berusaha untuk mencari desain baru dan mengikuti keinginan pasar,” ujar Suwartini, Marketing CV Nuansa Kayu Bekas. Hingga saat ini, CV Nuansa Kayu Bekas telah mengirimkan produk-produknya ke luar negeri dalam jumlah 20 kontainer per bulan.
Kerajinan tangan lain yang dibawa oleh brand DOMASINDO, yakni oleh-oleh yang terbuat dari anyaman rotan, kursi, hiasan dan mebel yang bergaya casual dan minimalis. Brand yang berasal dari Desa Domas, Gresik, Jawa Timur. “Produk kami terasa lebih berbeda karena warna-warni yang mencolok sekali, mungkin saja cocok untuk buyers dari luar negeri yang biasanya mencari produk unik,” papar Tri Laksono selaku pemilik dari DOMASINDO.
Produsen mebel pun juga berharap untuk bisa menjajaki kerja sama dengan brand lain di industri hospitality. Salah satunya Veda Sabrina, produsen furnitur dengan akar-akar jati yang memiliki warehouse di Jepara. Karya-karya dari Veda Sabrina juga sudah mencapai tanah Eropa. “Jadi untuk ekspor, main buyers kita ini berasal dari Eropa utamanya Inggris, sebulan bisa mencapai 4-5 kontainer untuk Root Furniture, di sini kita berharap bisa menjajaki peluang masuk ke industri perhotelan di Indonesia,” tutur Erick selaku Manajer Produksi dari Veda Sabrina.
Leave a Comment