
Athome.id – Pascapandemi Covid-19 lalu, terjadi perubahan dalam gaya hidup masyarakat, baik itu cara orang bekerja, bepergian, dan berwisata. Menyeimbangakan gaya hidup dan pekerjaan menjadi keniscayaan yang mulai banyak dilakukan masyarakat dunia.
Terjadi pergeseran tren di kalangan wisatawan mancanegara, banyak diantara mereka yang awalnya menganggap Bali hanya sebagai destinasi wisata. Namun kini mulai berpikir sebagai tempat tinggal dan bekerja semi-permanen.

Proyek OXO Nova
“Ada tren baru dari wisatawan mancanegara, yang semula mereka hanya ingin berwisata di Bali, berubah ingin tinggal sementara dalam waktu tertentu. Diantara mereka ada yang tinggal 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, hanya untuk benar-benar tinggal di Bali dan melepaskan rutinitas sebelumnya,” ujar CEO OXO Group Indonesia, Johanness Weissenbaeck, di Jakarta, Senin (24/2/2025).
“Jika pun mereka tidak melepaskan pekerjaan sebelumnya, ada yang memindahkan rutinitas pekerjaan secara daring dari Bali,” tambahnya. Bali menjadi tempat yang paling tepat untuk memenuhi tren tersebut. Saat ini fasilitas pendukung konsep work, life, balance yang tengah menjadi tren sangat mudah dijumpai di Pulau Dewata.
Menurut data dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dirilis pada akhir 2024, jumlah wisatawan yang datang untuk wellness tourism di Bali meningkat hampir 30 persen dibanding 2023. Hal ini tidak terbatas pada wisatawan mancanegara, tetapi juga wisatawan lokal yang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik.

CEO OXO Group Indonesia, Johanness Weissenbaeck
Konsep work-life balance yang dulunya sulit dipahami kini menjadi kebutuhan mendesak. Kini, dengan semakin diterimanya kerja jarak jauh dan pemahaman akan kekayaan lebih diarahkan pada pengalaman ketimbang aset, semakin banyak keluarga mapan yang memikirkan kembali seperti apa kehidupan mereka nantinya.
Industri properti Bali terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, baik di segmen residensial maupun komersial. Menurut REID, pasar property Bali tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2024. Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah sektor pariwisata yang terus bertumbuh, sehingga menarik minat investor lokal dan internasional.
Fokus strategis pemerintah pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dirancang untuk menarik high-spending tourists, sehingga meningkatkan daya tarik pulau ini sebagai destinasi premium.
OXO Group Indonesia, inovator terkemuka di bidang real estat gaya hidup dan perhotelan di Indonesia, melihat peluang tersebut sangat menarik dari sisi investasi di Bali. Secara serius perusahaan memperkenalkan konsep Wellness Living pertama di Bali, yang akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini. Proyek visioner ini merupakan tolok ukur baru dalam kehidupan modern, di mana kesehatan bukan sekadar fasilitas, tetapi juga gaya hidup.

Proyek OXO Townhouses Umalas
Kebangkitan Wellness Living
Seiring dengan semakin intensifnya fokus dunia pada umur panjang, kesehatan mental, dan perawatan diri, komplek hunian yang berpusat pada kesehatan menjadi kebutuhan, bukan lagi kemewahan. OXO berada di garis depan evolusi ini, menghadirkan pengembangan jenis ini untuk kali pertama di Bali—salah satu destinasi kebugaran yang paling diminati di dunia.
Bali telah lama identik dengan kebugaran, menarik wisatawan dan mereka yang mencari keseimbangan, ketenangan, dan kesejahteraan holistik. Namun, hingga saat ini, hunian yang berfokus pada kebugaran masih belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Dengan pengembangan perintis ini, OXO Living mendefinisikan ulang lanskap real estat dengan mengintegrasikan pengalaman kebugaran kelas dunia ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Reputasi Bali sebagai pusat kebugaran global memang pantas didapatkan. Dengan lanskapnya yang subur, tradisi penyembuhan kuno, dan budaya kebugaran holistik yang berkembang pesat, pulau ini adalah kanvas yang sempurna untuk konsep inovatif ini,” kata Johanness.
“Bali bukan lagi sekadar destinasi liburan—ini adalah pusat gaya hidup. Keluarga dari Sydney hingga San Francisco semakin mencari pengalaman hidup yang bermakna dan menyenangkan. Mereka mengambil ‘family gap years’ untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka untuk recharging, merasakan budaya baru, dan menginspirasi diri mereka sendiri – semua itu tanpa mengorbankan kualitas hidup dan dengan biaya yang hanya sebagian kecil dari biaya di kota asal mereka.”
“Banyak entrepreneur di seluruh dunia menggabungkan kehidupan profesional mereka dengan sinar matahari, berselancar, dan hidup santai.”
“Sebut saja “cuti panjang” atau ‘pengaturan ulang kehidupan’—trennya jelas. Keluarga yang sangat sukses memilih untuk menukar ruang rapat dengan vila di tepi pantai, bekerja 80 jam seminggu dengan yoga pagi, dan rutinitas harian dengan waktu berkualitas bersama anak-anak mereka,” tambahnya.

Proyek OXO Wonderland
Dari praktik penyembuhan tradisional Bali hingga inovasi mutakhir untuk memperpanjang umur, konsep OXO Wellness Living akan memadukan tradisi yang telah lama diakui dengan arsitektur mutakhir, fasilitas mewah, dan layanan kesehatan yang dikurasi.
OXO: Komitmen Terhadap Wellness dan Inovasi
“Wellness selalu menjadi pilar utama bagi OXO. Dari penawaran perhotelan hingga pengembangan real estatnya, kami telah menjadi pelopor dalam mendefinisikan ulang kehidupan mewah modern. Dengan inisiatif baru ini, perusahaan melanjutkan misinya untuk menciptakan ruang yang menginspirasi, healing dan meningkatkan pengalaman insani,” imbuh Johannes.
“Di OXO, kami percaya bahwa kata wellness bukanlah tambahan. Sudah saatnya menjadikannya bagian utama dari pemikiran, desain, dan pengalaman kami yang secara langsung memengaruhi cara kita hidup, bekerja, dan berpetualang,”
“Proyek kami berikutnya merupakan babak baru dalam real estat gaya hidup, dan kami sangat bangga memperkenalkan komplek hunian Wellness Living pertama. Visi kami adalah menciptakan tempat perlindungan tempat para penghuni untuk dapat berkembang—secara fisik, mental, dan emosional—sambil dikelilingi oleh keindahan alam Bali.”
Leave a Comment