Punya rumah instagramable jangan hanya dipotret lalu fotonya dishare lewat sosial media karena dengan ide brilian bisa menghasilkan uang. Coba tiru pemikiran Diana Montje, desainer interior yang bermukim di Bandung. Rumahnya yang instagramable dinamai Pavilion 19, dan sangat diminati untuk menjadi latar belakang foto sekaligus penginapan.
Berawal dari jatuh hati pada keramahan klien hotel yang ditanganinya, Diana Montje berhasrat memiliki hotel atau penginapan. Itu diwujudkan di huniannya sendiri. Berbekal kreativitas dan selera seni yang dimilikinya, terciptalah Pavilion 19 yang bernuansa bohemian. Setiap sudut yang instagramable sukses mengundang banyak konsumen untuk menginap, atau sekadar berfoto di rumahnya. “Saat saya bekerja di salah satu perusahaan konsultan arsitektur, bertemu banyak klien hotel. Keramahan mereka, dan kesukaan saya pada detil, membuat saya terpikir ingin memiliki hotel. Saat itu hanya terucap dalam hati, belum tahu bagaimana caranya. Bahkan modal pun belum ada,” kata Diana Montje. Dua tahun bekerja di Jakarta, kemudian menetap di Bandung, Diana Montje sempat menjalani pekerjaannya dengan pulang-pergi Bandung-Jakarta.
Di masa itulah, pada 2016, ia mulai mewujudkan hasratnya. Memanfaatkan studio kerja yang pernah digunakan saat ia masih memiliki usaha konsultan arsitektur sendiri, diubah menjadi kamar yang disewakan. “Saat ada ruang tak terpakai, juga lokasi rumah saya yang dekat dengan tempat wisata seperti Cihampelas, Setiabudi, dan Tangkuban Perahu, itulah yang membuat saya mengambil keputusan untuk memulai ‘hotel’ saya,” kata Diana Montje. Hingga kini, dua kamar dan satu studio foto terbuka di rumahnya diminati banyak orang.
Bersebelahan dengan masjid, rumah di atas lahan 200 meter persegi ini awalnya rumah keluarga. Dibangun pada 1997, lalu direnovasi setelah menjadi rumah keluarga kecilnya. Di antaranya, dapur yang sebelumnya terletak menurun dari ruang tamu, kemudian dinaikkan lantainya satu level. “Rumah ini memang berada di lahan yang berkontur. Karenanya banyak tangga penghubung antar ruang yang berbeda ketinggian lantainya,” kata Diana Montje. Terdiri dari dua lantai, lantai atas merupakan area privat Diana, suami, dan anaknya. Sedangkan lantai dasar terbagi menjadi ‘hotel’ dan ruang beraktivitas keluarganya, yaitu ruang tamu, dapur, dan ruang makan. Kepribadian Diana yang hangat dan santai, tercermin dari penataan rumahnya. Kepribadiannya juga yang membuatnya memilih tema bohemian untuk interior. “Terinspirasi juga dari akun instagram @ruangboho dan sebuah film,” buka Diana Montje. Putih yang mendominasi, diwarnai dengan aksen dari dekorasi, membuat rumahnya menjadi spot favorit untuk berfoto, bahkan sejak dari fasadnya. Aneka pot bundar yang disusun vertikal di dinding fasad menghadirkan kehijauan. Juga taman depan yang dilengkapi teras samping di atas dek kayu. Di teras samping yang catchy inilah, tamu ‘hotel’ Pavilion 19 menikmati sarapan. “Dengan adanya ‘hotel’, sedikit privasi memang berkurang di akhir pekan. Namun kami malah menggunakannya sebagai waktu untuk keluar rumah dan berkemah, aktivitas favorit keluarga kami,” kata Diana Montje yang mengakui lebih banyak kesenangan yang didapatkan. Di antaranya, bertemu orang baru, memiliki banyak teman dari berbagai negara, dan bisa mengenal budaya negara lain tanpa perlu pergi ke sana. “Memperluas wawasan saya, sekaligus menambah pemasukan untuk tabungan jalan-jalan,” kata Diana yang hobi traveling.
Leave a Comment