Jeruk Imlek Pembawa Keberuntungan Saat Perayaan

Foto:123rf/treemaydoor/pinterest.

Athome.id – Keberuntungan, satu hal yang sangat diinginkan setiap orang terutama saat memasuki tahun baru. Seperti yang dilakukan masyarakat Tionghoa menjelang tahun baru. Mereka membersihkan rumah, menyembunyikan sapu dan alat-alat pembersih lainnya agar tidak menghalangi datangnya keberuntungan mereka. Selain membersihkan, rumah juga dihiasi dengan berbagai ornamen dan pernak-pernik imlek. Salah satu hiasan yang ‘wajib’ ada, pohon jeruk kumquat.

Cik lie atau jeruk, artinya hoki (melambangkan rejeki). Salah satunya, jeruk kumquat (Fortunella sp.) yang diyakini bisa memperlancar rejeki atau memperkuat peruntungan. Kumquat, berarti ‘jeruk emas’ (gold orange) dalam bahasa China. Yang sama artinya dalam bahasa Jepang, kin kan, kin kit, atau too kin kan. Di Asia Tenggara, kumquat disebut juga kin, kin kuit, kuit xu, atau chu tsu, sedangkan di Brazil, kumquat, kunquat, laranja de ouro, atau dos orientais.

Dikenal dengan sebutan jeruk empat musim, karena masa berbuah tidak mengenal musim, dan tanaman ini berupa perdu rimbun yang daunnya hijau sepanjang tahun (evergreen). Ada dua jenis kumquat paling populer, marumi kumquat (Fortunella japonica) dan nagami kumquat (Fortunella margarita). Namun, saking mudahnya untuk dikawinsilangkan dengan aneka jenis jeruk, kini sepertinya kumquat yang ada di pasaran sudah tidak diketahui lagi induknya. Kumquat tak seperti jeruk lain yang buahnya mengumpul di ujung ranting. Jika perawatannya baik, buahnya bisa lebat bermunculan di sepanjang cabang pohon. Dengan kulit buah berwarna kuning keemasan, pohon ini sangat bagus dijadikan hiasan.

Untuk syarat tumbuhnya, tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh. Namun mengingat fungsinya sebagai hiasan, ia bisa diletakkan di dalam ruangan yang cukup mendapat cahaya. Jangan lupa dikeluarkan seminggu sekali untuk mendapatkan sinar matahari agar pertumbuhannya tetap baik. Penyiraman dilakukan dua kali sehari, apalagi jika musim kemarau atau saat tanaman yang aslinya berasal dari China ini berbunga dan berbuah. Suhu optimal untuk pertumbuhannya, 26 – 37 derajat Celcius, namun toleransi hingga 15 derajat Celcius.

Selain letak buah pada pohon tidak seperti jeruk biasa, jeruk ini dapat dimakan beserta kulitnya, tidak dikupas seperti jeruk lain. Namun, jika dimakan begitu saja dari pohon, jeruk ini terasa agak asam, sehingga sering diolah menjadi selai, jelly, atau manisan. Juga dijadikan sirup, bahan es krim, dan hiasan kue. Di Singapura, kumquat diawetkan dalam bentuk manisan atau asinan yang dikemas cantik dalam kaleng atau botol. Ada juga yang dibuat acar, direndam dalam larutan cuka. Acar disajikan dengan oseng-oseng mi atau gulai unggas pedas untuk memberikan rasa asam pada masakan. Di Australia, buah ini diolah menjadi minuman beralkohol ringan.

Jeruk, hantaran yang wajib dibawa jika berkunjung ke rumah kerabat dan sahabat di saat tahun baru Imlek. Lebih baik jika jeruk tersebut masih ada daunnya karena melambangkan rejeki yang bertumbuh terus. Karena itu, biasanya tiga bulan sebelum Imlek, pasaran tanaman sudah ‘ramai’ dengan jeruk Imlek ini.

Saat Tahun Baru Imlek, pot tanaman ini biasa dicat warna merah, melambangkan kesuksesan dan kemakmuran. Dan nantinya, pohon ini akan digantungi angpau berisi uang berjumlah kelipatan lima. Jumlah tersebut melambangkan rejeki (wufuk), yakni keberuntungan (fuk), kemuliaan (luk), panjang umur (shou), banyak harta (cai), dan keturunan yang baik (ting). Gong Xi Fa Cai!

 

Naskah: Naomi Sinaga

 

Tags:
Leave a Comment