
Foto: Yudi DH.
Phillip Jusuf memiliki hasrat besar terhadap pesawat. Ekspresi wajahnya menggambarkan hal itu ketika dia bercerita tentang bagaimana pesawat mampu membawa ratusan orang berpindah tempat ribuan kilometer. “Pesawat-pesawat ini telah melalui berbagai kondisi udara dan cuaca. Permukaan aluminium mereka ditempa beragam perlakuan alam. Ketika mereka sudah tidak terpakai dan teronggok, aluminium itu akan mengalami oksidasi sehingga sedikit berubah. Dengan beberapa polesan, mereka bisa berkilau lagi seperti masa jayanya,” ujar Phillip Jusuf bersemangat.
Pasti ada alasan ketika sebuah pesawat dinyatakan sudah tidak layak terbang. Mungkin soal jumlah jarak yang pernah dilalui, terkena badai, mungkin pendaratan darurat, tersambar petir, atau cerita tentang penumpangnya yang seorang tokoh terkenal. Bagi Phillip Jusuf, semua cerita-cerita itu seolah terekam dalam tubuh aluminium yang kokoh ini. Ia merasa ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk menyampaikan kisah perjalanan para penjelajah udara ini. Maka ia memilih cara unik untuk ‘memuliakan’ mereka kembali dengan memutilasi dan mengambil bagian-bagian tertentu sebagai ‘narator’ kisah mereka sendiri.

Bekas jendela pesawat yang diubah menjadi dekorasi dinding oleh Phillip Jusuf.
Apa yang dilakukan Phillip Jusuf pada sebuah penutup mesin turbin Boeing 737 cukup ekstrim. Ia membelahnya menjadi dua, memolesnya lagi, menambahkan bantalan berbalut kulit, dan memasang kaki dari kayu. Mesin turbin itu kini telah menjadi sofa yang sangat unik. Phillip Jusuf juga melakukan hal serupa pada pintu darurat yang diubah menjadi side table yang berkesan maskulin. Badan pesawat juga tidak luput dari kreativitas ayah dua anak ini. Phillip Jusuf membuat meja makan yang menampilkan sisi luar badan pesawat, lengkap dengan tiga lubang jendelanya. Sementara untuk coffee table, ia memilih untuk mengekspos kerumitan yang indah dari konstruksi tulangan dinding badan pesawat.

Berbagai bekas bagian pesawat yang diubah menjadi furnitur oleh Phillip Jusuf.
Phillip Jusuf membuat hanya delapan buah untuk setiap jenis furnitur. Ia ingin membuat sesutau yang istimewa, yang tidak bisa dimiliki semua orang, bahkan jika mereka punya banyak uang sekalipun. Koleksi buatan Phillip Jusuf ini adalah sebuah benda yang punya sejarah, dibuat dengan cara khusus dan dalam jumlah terbatas. Anda tertarik? Lihat foto lengkapnya di sini.
Naskah: Donny Amrin
Leave a Comment