
Penat dengan rutinitas yang mulai membosankan? Cobalah diakhir pekan ini untuk mengajak teman dekat atau sahabat yang menyukai alam untuk menikmati keindahan gunung Slamet melalui jalur Guci, Tegal. Ada banyak tantangan dan sensasi jalur yang akan membuat kita tidak mudah melupakannya.
Tegal tidak hanya dikenal dengan bahasa ngapak nya yang khas dan unik di telinga sebagian masyarakat. Namun kota ini juga menyimpan pesona alam pegunungan, pantai yang indah, kuliner yang beragam, dan obyek wisata lainnya yang tidak kalah bagus dari daerah lainnya.
Mendengar Guci di kabupaten Tegal, yang terlintas pasti tentang pemandian air panasnya. Karena memang termasuk kawasan wisata yang diminati masyarakat sekitar maupun daerah lainnya. Tapi, siapa yang sangka, kawasan ini menyimpan jalur pendakian puncak gunung Slamet dengan menyuguhkan eksotika alam yang indah dan sangat menantang.
Bagi pemula, gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut ini akan cukup menyulitkan. Kita harus melewati kawasan hutan lumut dan lautan pasir yang terbentang cukup luas. Terlebih saat di musim hujan, jalur yang licin dan berlumpur akan semakin berat dan menguras tenaga.

Basecamp Gupala Edelweis: Dokumen Jalan Terus Adventure
Basecamp pendakian berada di jalur wisata air panas Guci. Area ini cukup ‘mumpuni’ bagi pendaki dalam memenuhi kebutuhan logistik. Namun jangan lupa untuk menyiapkan persediaan air yang cukup. Pendakian menuju pos 1 melewati pohon pinus milik perhutani, di sini jalurnya cukup bersahabat dan tidak terlalu banyak rintangan.
Pada pos 1 hingga 3, tantangan dimulai dengan melewati jalan setapak berlumpur yang menguras tenaga. Juga terdapat beberapa pohon yang melintang, sehingga dibutuhkan kewaspadaan dalam menghadapi tantangan alam ini.

Melalui jalur Guci, kita akan menjumpai hutan lebat dan jalan yang berlumpur
Kewaspadaan dan kehati-hatian juga harus ekstra fokus saat menuju pos 4. Terdapat banyak jalan kecil yang dapat membuat pendaki tersesat. Sebaiknya selalu dalam posisi yang saling berdekatan dengan teman sesama pendaki. Untuk menuju pos ini, bisa menghabiskan waktu 6 jam bagi pendaki yang sudah berpengalaman. Tidak jauh dari pos 4 terdapat mata air dan lahan terbuka untuk membangun tenda.
Tapi jika masih sanggup melanjutkan perjalanan, tempat ideal mendirikan tenda ada di pos 5 atau batas vegetasi. Usahakan untuk beristirahat dengan cukup pada malam hari, karena pendakian menuju puncak gunung Slamet dimulai dari batas vegetasi, jalur yang sangat menantang dan penuh risiko.

Disarankan untuk tidak terlalu lama di puncak gunung Slamet.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak gunung Slamet sekitar 2 hingga 5 jam dari batas vegetasi, tergantung pada fisik, dan cuaca. Terpaan angin kencang dan batu perlu di waspadai, jaga keseimbangan tubuh. Hal lain saat dipuncak yang harus diantisipasi adalah asap belerang. Karena gunung Slamet masih aktif dan sering mengalami erupsi skala kecil. Untuk itu tidak disarankan terlalu lama berada di puncak. Tertarik? Lihat videonya di sini.
Leave a Comment