
Foto: Fernando Gomulya
Pasangan arsitek Vidor Saputro dan Marilyn Lie ingin merancang hunian di Bandung untuk keluarga mereka sendiri. Rumah yang bisa memberi mereka kenyamanan dan ketenangan saat pulang beraktivitas. “Kami ingin sirkulasi yang mengalir antar ruang dan saling membaur satu sama lain. Jadi aktivitas penghuni rumah ini bisa terpantau dari sudut manapun,” jelas Vidor, Principal dari Rakta Studio, tentang ruang-ruang dengan layoutterbuka yang ia inginkan ada di dalam rumah.
Setelah melalui diskusi dan argumen teknis sesama arsitek, mereka memilih nuansa resort sebagai konsep besar rumah ini. Suasana resort yang ingin dicapai memerlukan hubungan ruang dalam dan ruang luar yang tertata dengan baik. Maka Vidor dan Marilyn merancang inner courtyardsebagai pusat orientasi ruang-ruang di rumah ini. Kamar tidur tamu diletakkan pada bagian depan bangunan. Kaca besar yang membatasi kamar tersebut dengan kolam renang di inner courtyard membuat si tamu seolah memiliki private pool sendiri tepat di sebelah kamarnya, layaknya sebuah resort. Kamar tamu terhubung dengan living room yang berada di bagian tengah, sebagai penghubung area privat dan non privat di lahan seluas 200 meter persegi.

Kamar tamu terhubung dengan living room yang berada di bagian tengah, sebagai penghubung area privat dan non privat di lahan seluas 200 meter persegi.
Dua sisi dinding living room memakai kaca demi memaksimalkan pandangan ke arah taman tengah dan kolam renang. Sebagai komponen penting pada konsep resort yang diterapkan, taman tengah dihiasi dengan Tabebuya, calatea, talas dan danderum yang tumbuh di tepian kolam renang sehingga memberi kesan asri dan segar. Dek dari kayu ulin menjadi jalur sirkulasi dari living room ke ruang makan. Dinding kayu di pinggirnya tampil sebagai aksen sekaligus menyamarkan ruang servis dan tangga.

Dua sisi dinding living room memakai kaca demi memaksimalkan pandangan ke arah taman tengah dan kolam renang.
Suasana resort tetap terasa di ruang makan yang berada pada bagian paling belakang bangunan karena menggunakan dinding kaca pada sisi yang menghadap ke taman. Pintu kaca lebar ini bisa dibuka dua pertiga bagian sehingga batasan ruang dalam dan ruang luar terasa mengalir. Ruang makan sekaligus dapur ini menggunakan perabot dengan kayu-kayu berwarna cerah seperti white oak dan jati agar suasana terasa lebih ‘ringan’. Dekorasi dinding bergambar peta dunia menjadi menyiratkan mimpi dan renjana pasangan arsitek yang gemar traveling ini. Ilustrasi berwarna hitam ini juga menghadirkan sentuhan kontemporer modern pada ruangan.
Lantai dua yang berisi dua kamar tidur anak dan satu kamar utama bisa diakses melalui tangga di ruang makan. Kedua kamar anak berada di bangunan bagian depan, sementara kamar utama berada di bangunan bagian belakang, di atas ruang makan. Kedua area ini dihubungkan dengan selasar dan foyer yang juga menjadi tempat bermain anak. Seperti halnya semua ruangan di lantai dasar, kamar-kamar di lantai dua pun punya orientasi ke taman tengah, agar penghuni tetap bisa merasakan suasana resort dari kamar mereka. Lihat foto lengkapnya di sini.
Naskah: Donny Amrin
Leave a Comment