Foto: Arno Santosa.
Rumah di tepi lapangan golf ini dibangun dengan alasan yang sangat personal. Namun, sang pemilik justru mempercayakan seluruh proses rancang bangun kepada Bobos, yang benar-benar mengenal keluarga ini sejak kecil. Bobos yang sejatinya seorang desainer interior diberi kebebasan dari awal sampai akhir proyek, bahkan untuk urusan arsitektur rumah di wilayah Rancamaya, Bogor ini.
“Sebenarnya saya cukup sering mengerjakan proyek arsitektur. Dengan dasar sebagai desainer interior, saya merancang rumah ini dari interiornya lebih dulu. Setelah itu baru membuat selubung bagi ruang-ruangnya,” jelas desainer bernama asli Reza Wahyudi ini.
Kesamaan selera antara pemilik rumah dan sang desainer memudahkan proses pengerjaan. “Iwan ingin agar interior rumah ini terbuka, tidak banyak sekat. Untuk arsitekturnya, ia ingin bentuk bangunan dan atap yang simpel. Itu saja. Sisanya dipercayakan pada saya,” jelas Bobos. Desainer yang tergabung di ID 12 ini bukan desainer pemula yang akan ‘kalap’ bila diberi kebebasan. Dia yang sudah merancang interior sejak tahun 1985 justru memposisikan diri sebagai pemilik yang ia kenal baik. “Bahkan anak saya menyebut rumah ini sebagai rumah om Bobos,” ujar Iwan si pemilik rumah.
Biaya bukan faktor yang membatasi Bobos berkreasi pada rumah ini. Ia justru membuat batasan-batasan biaya sendiri dan mendesain dengan cerdas. “Kita tidak perlu mengumpulkan perabot-perabot mahal dari merk luar negeri untuk mengisi seluruh ruangan. Mencari dan memilih benda yang pas, berapapun harganya, justru menjadi tantangan yang menyenangkan bagi saya. Membuat barang mahal dan murah berpadu dan mengutamakan fungsi di atas tampilan pada area tertentu,” jelas desainer lulusan International Fine Arts College di Miami, Florida, Amerika Serikat ini.
Layout terbuka dihasilkan dari bentangan selebar delapan meter dari konstruksi baja. Selanjutnya Bobos bebas menata interior pada ruang luas tersebut. “Selain pantry yang memerlukan jalur pipa dan meja billiard yang terlalu berat, komposisi ruang lain seperti ruang makan atau ruang keluarga bisa kita ubah sesuai keinginan. Dengan demikian akan tercipta campur tangan penghuni yang membuat hunian ini ‘hidup’ dan lebih personal,” jelas Bobos.
Hunian yang ‘hidup’ dianggap penting oleh Bobos. Dalam setiap proyeknya, ia selalu menyediakan waktu untuk merasakan ruang dengan segala indranya. Pemakaian kipas angin pada ceiling, menjadi salah satu trik Bobos untuk menghadirkan gerakan pada ruang yang statis. “Walau terlihat hanya sebersit dengan sudut mata, gerakan kipas membuat kita merasakan ada sesuatu yang bergerak, seolah hidup, dan membuat ruangan lebih dinamis,” ujarnya. Ia juga melakukan ini sebagai solusi tropis untuk membuat udara dalam ruangan bergerak.
Taman, kolam renang, dan lapangan golf berada di halaman belakang hunian. Biasanya seorang desainer memanfaatkan view ke arah tempat-tempat tadi sebagai fasilitas bagi kamar tidur. Namun Bobos melakukan hal yang berbeda pada layout lantai dua. Sisi hunian yang menghadap belakang dan mendapat view terbaik justru diisi dengan selasar dan area duduk. “Saya ingin view ini bisa dinikmati secara maksimal oleh penghuni. Dan itu berarti tidak dari kamar tidur,” ujar Bobos. Desain layout ini juga menjauhkan kamar tidur dari paparan sinar matahari sore yang datang dari sisi belakang hunian. “Saya membuat dinding kaca sebagai batas kedua kamar tidur. Jika ingin mendapat view halaman belakang, tinggal buka saja tirainya,” tambahnya. Lihat foto lebih banyak di sini.
Naskah: Donny Amrin
Leave a Comment