
Foto: Dok. Alex Ryandi
Bagi sebagian arsitek, termasuk Alex Ryandi, membangun rumah di lahan terbatas memiliki keseruan tersendiri. Tantangan untuk membuat hunian yang nyaman dan memenuhi kebutuhan klien sebagai penghuninya, sangat menarik baginya. Hal Salah satu karyanya, Rumah Nugroho di Bandung (ig @thenugrohouse) yang sempat hits beberapa waktu lalu. “Rumah dengan lahan terbatas membuat saya tertantang dalam mengeksplorasi ruang dan bentuk,” kata pemilik Prestige Atelier.
Sejak sekolah menengah umum, Alex telah bercita-cita menjadi arsitek. Hal ini berawal dari kesukaannya menggambar dan sering bepergian bersama keluarga. “Saat bepergian, saya sering mengamati bangunan. Bentuk bangunan yang berbeda di setiap tempat dan pengalaman di berbagai ruangan dalam bangunan-bangunan itu, sangat menarik buat saya,” seru empunya nama lengkap Alexander Krisantius Ryandi.
Memilih Raffles Design Institute, Singapura, untuk mempelajari Desain Interior dan Arsitektur, Alex sempat magang dan kerja paruh waktu di beberapa biro arsitek di Singapura hingga lulus dan bekerja selama dua tahun. Lalu bekerja lepas (freelance) di Sidney, Australia, hingga akhirnya memutuskan membuka biro arsitek sendiri di 2012 dengan nama Design Quarter. “Dukungan yang besar dari keluarga untuk menangani sendiri beberapa proyek, itulah yang mendorong saya kemudian pulang ke Bandung, tempat kelahiran saya, dan membuka biro arsitek sendiri,” buka suami dari Putri Ayu Lestari.
Toko, restoran, dan kafe, merupakan proyek-proyek awal yang ditangani pria kelahiran Bandung, 25 April 1988, tersebut. Pada 2014, Alex mengubah nama biro arsiteknya menjadi Prestige Atelier. Hingga saat ini karyanya sudah bervariasi, tak lagi retail. Apartemen, rumah, bank, juga resort, sudah ditanganinya. Saat ditanya apakah menyukai proyek retail atau hunian, Alex mantap menjawab hunian. “Apartemen dan rumah di lahan terbatas lebih menarik karena banyak yang perlu disiasati untuk membuat hidup penghuninya lebih nyaman,” kata ayah dari Kirana Putri Ryandi. “Kepuasan bagi saya adalah jika bisa merealisasikan proyek sesuai dengan kebutuhan dan bujet klien,” kata Alex yang sangat detail dalam mengerjakan karyanya, bahkan menyempatkan waktu untuk berbelanja sendiri material bangunan, terutama keramik dan aksesori pintu.
Leave a Comment