
Foto: Dok.
Kepada redaksi athome,
Saya memiliki rumah warisan orang tua. Rumah ini sudah berusia 30 tahun lebih, namun masih tetap terlihat kokoh dan kuat. Hanya saja kerap terjadi mati listrik secara tiba-tiba tanpa sebab. MCB meteran listrik kerap anjlok. Apakah ini disebabkan instalasi listrik yang mulai berkurang kualitasnya atau kah ada permasalahan pada instalasinya? Mohon penjelasan!
Salam,
Dandi-Bekasi
Kepada Bapak Dandi,
Anjloknya listrik secara tiba-tiba bisa disebabkan kelebihan daya listrik yang digunakan pada perangkat elektronik, bisa juga ukuran kabel yang tidak sesuai atau adanya kabel listrik yang terkelupas. Terlebih rumah Anda sudah cukup tua dan belum pernah mendapatkan perbaikan instalasi listrik. Kejadian yang Bapak alami jangan dianggap sepele, bisa sangat berbahaya dan mengancam keselamatan jiwa. Berikut penjelasan saya:
Instalasi Listrik
Listrik dialirkan melalui kawat tembaga. Agar arus listrik dapat mengalir dengan aman, kawat dibungkus dengan bahan yang tidak mengalirkan listrik (isolator). Untuk jaringan tak terbungkus isolator, dalam tiang dipasang isolasi keramik agar listrik tidak mengalir ke tiang.
Pemasangan instalasi yang salah mengakibatkan gangguan aliran listrik. Lampu sering putus, bau hangus dari kabel yang terbakar, korsleting, daya yang dipakai tidak maksimal dan seterusnya. Semuanya dapat ditanggulangi dengan merawat dan memasang instalasi listrik dengan benar. Masih adanya masyarakat yang memasang instalasi listrik semaunya. Misal sambungan kabel tidak ditutup rapi, menyebabkan hubungan singkat, karena kabel positif dan negatif saling bersentuhan (korsleting). Bisa juga, disebabkan kulit kabel terkelupas oleh gigitan hewan. Contoh lainnya, lampu mudah putus. Ini disebabkan adanya ruang antarkabel dan tempat lampu.
Adakalanya listrik yang kita pakai tidak sesuai dengan daya yang kita terima. Tandanya, saat menyalakan beberapa peralatan listrik, tiba-tiba listrik mati. Pemakaian yang tidak terbagi ke dalam beberapa grup, mengakibatkan tarikan awal listrik memerlukan daya yang lebih besar. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Pada PUIL sudah diatur pemasangan stop kontak bawah kurang lebih 30 cm di atas permukaan tanah dan paling tinggi kurang lebih 1,2 meter.
Pemilihan kabel pun harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), biasanya kabel-kabel tersebut sudah diberi label SNI. Sebagai contoh, listrik dengan daya 1.300 volt menggunakan kabel berukuran 3 x 2 ½ inci, 900 volt dengan kabel 3 x 4 inci. Ada dua jenis stop kontak pertama stop kontak 200 watt, hanya digunakan untuk peralatan di bawah 500-1.000 VA. Kedua, jenis stop kontak tenaga, digunakan untuk peralatan di atas 1.000 VA.
Upaya Pencegahan
Salah satu usaha untuk mencegah terjadinya gangguan listrik, adalah meningkatkan kesadaran pengguna listrik agar lebih memperhatikan instalasinya. Membagi arus dengan stop kontak harus sesuai peraturan atau berjejer, jangan sampai bertumpuk-tumpuk. Steker yang terlalu banyak di stop kontak mengakibatkan panas relatif lama dan melelehkan terminal utama, akhirnya secara pelan-pelan terjadilah hubungan singkat. Hubungan singkat juga bisa disebabkan kabel yang rusak oleh gigitan binatang, mutu kabel jelek dan penampang kabel lebih kecil dari beban listrik yang mengalirinya.
Fungsi Peralatan Instalasi Listrik
Kabel/kawat: Pengantar arus
Tiang listrik: Mengamankan penghantar listrik dari jangkauan manusia atau binatang.
Sekring: Pengaman arus listrik
Meter listrik: Pengukur pemakaian listrik
Sakelar: Alat penghubung dan pemutus aliran listrik
Steker: Alat untuk menyambungkan arus listrik (ditusukan ke stop kontak)
Stop kontak: Tempat menghubungkan arus listrik
Leave a Comment