
Athome.id – Sukses membuka rangkaian Indonesian Vaccine Convention (IVAXCON) 2025, PT. Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD Indonesia) melanjutkan langkah progresifnya di hari kedua acara dengan fokus utama pada percepatan dan pemerataan vaksinasi di seluruh Indonesia. Lebih dari 1.000 tenaga kesehatan dari berbagai penjuru tanah air berkumpul untuk menyatukan kekuatan dan pengetahuan dalam mendukung program imunisasi nasional.
Mengusung semangat kolaborasi lintas sektor, hari kedua IVAXCON dibuka secara resmi oleh Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, M.K.M dan Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou. Acara ini menghadirkan jajaran panelis terkemuka, termasuk Ketua ITAGI Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, serta Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Dr. dr. Sukamto Koesnoe. Mereka berbagi wawasan strategis dalam tiga sesi diskusi utama yang membedah tantangan dan peluang vaksinasi lintas usia: dari anak-anak hingga lansia.
Dalam sambutannya, Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, M.K.M menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk menghadapi tantangan imunisasi. “Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada tahun 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%, cakupan ini masih dibawah target untuk terbentuknya herd immunity. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan adanya hoaks atau misinformasi yang menjadikan masih banyaknya wilayah di Indonesia dengan cakupan imunisasi dasar lengkap yang rendah. Untuk itu, dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama bergandengan tangan, memperkuat sinergi dan kolaborasi, untuk mensukseskan program imunisasi. Salah satu cara paling sederhana bagi kita sebagai tenaga kesehatan adalah dengan selalu menanyakan status imunisasi bayi atau anak dalam setiap kesempatan, bukan hanya saat akan mendapatkan imunisasi. Dengan cara ini, kita dapat melindungi generasi bangsa, karena anak-anak yang tumbuh sehat hari ini merupakan pondasi bagi lahirnya generasi pemimpin yang tangguh di masa mendatang,”jelas dr. Prima.
Sementara itu, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou menyatakan bahwa IVAXCON bukan hanya forum ilmiah, tetapi gerakan kolektif berbasis sains. “Di era digital yang penuh tantangan informasi, IVAXCON bukan sekadar forum ilmiah, melainkan gerakan kolektif berbasis ilmu sains yang mempertemukan para ahli dan tenaga kesehatan untuk memperkuat ekosistem imunisasi nasional. Di MSD, kami percaya bahwa sangat penting untuk tenaga kesehatan memiliki bekal ilmu pengetahuan terkini dan pemahaman mendalam untuk menjadi agen perubahan yang mampu menghubungkan masyarakat dengan pengetahuan serta layanan kesehatan. Apa yang kita inisiasi di IVAXCON 2025 adalah salah satu wujud komitmen MSD untuk mendukung para tenaga kesehatan untuk mendapatkan akses terhadap pembaharuan terkini terkait pengetahuan kesehatan terutamanya imunisasi. Besar harapan kami, acara IVAXCON ini dapat menjadi pondasi penting bagi transformasi kesehatan jangka panjang dalam lanskap vaksinasi Indonesia,”ungkap George.
Hari kedua IVAXCON mempertegas peran tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam perang melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Diskusi tentang sejarah vaksinasi, update imunisasi anak dan remaja, serta vaksinasi dewasa dan lansia membuka cakrawala baru bagi peserta.
Dengan semangat Pekan Imunisasi Dunia 2025, IVAXCON menjadi platform strategis yang membangun pondasi untuk masa depan kesehatan Indonesia yang lebih inklusif dan tangguh. MSD Indonesia dan para mitranya telah menyalakan obor pengetahuan—dan kini giliran tenaga kesehatan untuk membawa cahaya itu ke seluruh penjuru negeri.
Leave a Comment