Athome.id – Banyak masyarakat kita sering melewatkan sarapan pagi. Tak hanya orang dewasa saja, bahkan anak-anak pun mengikuti kebiasaan orangtua mereka yang tak terbiasa sarapan. Kalaupun sarapan, hanya sekedar mengisi perut di pagi hari tanpa mengindahkan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsinya. terutama asupan vitamin dan mineral
Padahal, sarapan merupakan aktivitas krusial Agar awal hari dapat dilalui dengan semangat dan konsentrasi cukup. Asupan makan saat sarapan penting, lho. Baik dewasa,dan terutama anak-anak. Tak hanya untuk energi fisik pada tubuh, melainkan juga untuk otak. Apalagi sepanjang malam memiliki asupan makan sejak malam hari, pasti otak butuh energi dari kalori sarapan pagi.
Terkait sarapan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kebiasaan makan yang baik, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp. GK mengatakan hal itu perlu dibangun sejak dini dan dalam penyajiannya pun tidak perlu membuat sarapan yang ribet dan menyulitkan Ibu di pagi hari. Paling utama harus sarapan bernutrisi dan menggugah selera makan anak.
“Dalam menyiapkan makanan yang akan dikonsumsi saat sarapan, penting untuk membiasakan sarapan bernutrisi tapi tetap enak dan menggugah selera makan anak. Dengan begitu, saat tumbuh besar, anak-anak akan terbiasa untuk makan makanan yang sehat. Siapkan menu makanan bernutrisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta sayur dan buah. Orang tua perlu memperkaya ide untuk membuat sarapan bergizi namun tidak memerlukan waktu lama untuk persiapannya, buat yang simple tapi kaya gizi dan bisa dinikmati oleh anak. Contohnya adalah roti isi telur keju (egg and cheese sandwich) yang dibuat dari roti tawar di oles keju, dilengkapi dengan scramble egg serta potongan sayuran seperti tomat ataupun selada. Bantu anak untuk memiliki pola pikir sarapan sehat itu enak,” Jelas dokter yang akrab disapa Lita, saat Press Launch bersama Puck, keju oles pada Selasa (28/2) lalu.
Dalam rangka Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2023 yang mengambil tema ‘Biasakan Sarapan Sejak Usia Dini Guna Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas’ Laurent Ponty, Managing Director Arla Foods Indonesia, ikut berkontribusi dalam mengkampanyekan pentingnya membangun kebiasaan makan yang baik dimulai dari sarapan.
“Puck merupakan salah satu merk keju oles yang diproduksi oleh Arla Foods – perusahaan susu terbesar kelima di dunia yang berbasis di Denmark – yang telah hadir sejak awal 80-an. Akan tetapi selama ini, Puck fokus dipasarkan di wilayah Timur Tengah dan telah menjadi salah satu merk keju oles pilihan masyarakat di wilayah tersebut. Melihat kesuksesan Puck di Timur Tengah, kami berpikir sudah saatnya memperluas pasar produk ini ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Apalagi melihat sarapan belum menjadi kebiasaan yang terbangun dalam keseharian kebanyakan masyarakat di Indonesia.”
Desi Hendra Diani, Brand Manager Puck, menambahkan, “Selain memperkenalkan Puck kami pun turut serta mempromosikan kebiasaan makan yang baik yang dimulai dengan sarapan bernutrisi dan enak. Puck sebagai pendamping sarapan bernutrisi, ingin mendorong keluarga di Indonesia untuk menjadikan sarapan sebagai kegiatan yang tak terpisahkan dalam keseharian mereka. Karena kami percaya makanan sehat seharusnya praktis, mudah didapat, dan bisa dinikmati siapa saja.”
Good eating habit & happy
Senada dengan Dr. Juwalita, Psikolog Intan Erlita M.Psi mengatakan Good eating habit (kebiasaan makan yang baik) dimulai dari orang tua. Jika orang tua ingin anaknya terbiasa dengan sarapan bernutrisi, maka mereka harus mencontohkan dan membiasakan sarapan sebagai bagian dari kegiatan harian mereka. Karena sarapan itu penting bagi tumbuh kembang anak. Ketika anak tidak sarapan, mereka cenderung cranky, dan sulit berkonsentrasi sehingga dalam jangka panjang bukan tidak mungkin mempengaruhi prestasi akademis anak.
Intan menambahkan bahwa kegiatan sarapan itu harus dibuat happy dan enjoy. Orang tua harus memperhatikan makanan seperti apa yang disukai oleh anak. Bisa juga dengan melibatkan anak untuk merencanakan sarapan atau bekal yang diinginkannya. Sehingga tercipta semacam placebo effect dimana otak sudah membayangkan sesuatu yang diinginkan sehingga anak menanti-nantikan momen sarapan atau makan dengan menu favoritnya tersebut.
Dr. Juwalita mengingatkan, bahwa dalam mempersiapkan menu sarapan perlu diperhatikan juga kandungan garamnya. Batasan garam atau natrium per hari untuk anak usia 4-8 tahun adalah 1200 mg natrium atau setara dengan 3g garam (setara dengan sekitar ½ sendok teh garam). Sedangkan pada orang dewasa adalah 2000 mg natrium atau 5 g garam (setara dengan 1 sendok teh) per hari. Berasal dari susu, keju memiliki potensi membantu memenuhi kebutuhan protein dan kalsium harian. Dengan disiplin mematuhi batasan konsumsi garam, anak akan tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya dan kebiasaan makan sehat tetap dapat terpola sejak dini.
Untuk memperkenalkan Puck ke masyarakat luas, sekaligus mengedukasi pentingnya membiasakan sarapan yang bernutrisi, Puck melakukan kegiatan sarapan Bersama Puck ke sekolah-sekolah sejak November 2022. Sekitar 15,000 anak dari 75 SD di Jabodetabek sudah menikmati pengalaman sarapan bersama Puck.
“Respon dari orang tua dan anak sangat menggembirakan dan memotivasi kami untuk berkreasi menghadirkan aneka ragam menu yang berbasis keju oles. Terima kasih kami atas penerimaan yang baik dari keluarga Indonesia. Kami berencana akan melanjutkan kampanye Sarapan Bersama Puck Keju Oles ini untuk mendukung kebiasaan sarapan sejak usia dini.” pungkas DesiDesi.
Puck resmi dipasarkan di Indonesia sejak Juli 2022 lalu dalam format keju oles (dalam kemasan kaca 140g dan 140g) dan camilan keju stick. Semua produk Puck terbuat dari bahan baku utama berkualitas tinggi, yaitu susu yang diproduksi oleh peternak Arla Foods di Eropa. Puck Keju Oles minim bahan tambahan pangan. Tidak mengandung rennet dan tanpa pengawet.
Leave a Comment