Athome.id – Mengubah bangunan menjadi lebih ramah energi dan lingkungan merupakan target utama PT Schneider Electric Indonesia untuk mengurangi pemborosan energi dan pengurangan emisi CO, dimana gedung mengkonsumsi sekitar 30% energi dunia dan menghasilkan sekitar 40% emisi CO. Serangkaian inovasi teknologi serta inisiatif terbaru dilakukan Schneider electric yang telah hadir di Indonesia sejak 1973 ini.
“Schneider Electric Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang ramah lingkungan dan membantu setiap pihak dalam mencapai tujuan berkelanjutan. Melalui kerjasama lintas sektor, termasuk mitra kerja, klien, dan pemerintah kami bertujuan untuk mewujudkan bangunan ramah energi (cerdas) dan ramah lingkungan (rendah karbon) dalam konteks revitalisasi fasilitas bangunan eksisting dan pembangunan fasilitas bangunan baru untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi biaya operasional, dan sustainability atau keberlanjutan,” ujar Hery Saputra, Building Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, saat berbincang bersama media pada, Senin (29/5) lalu.
Pernyataan resmi dari Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund/IMF (2020), bahwa perusahaan yang menyelaraskan model bisnis mereka dengan rendah karbon menuju transisi energi net-zero akan memetik manfaat besar, sedangkan yang gagal melakukan adaptasi akan tersingkir dari percaturan bisnis. Hal ini telah disadari dan menjadi salah satu prioritas sebagian besar organisasi bisnis tentang pentingnya upaya penurunan emisi CO2 (dekarbonisasi) pada unit gedung yang selama ini dikelola untuk kepentingan usaha.
Dalam portfolio kerja selama puluhan tahun, Schneider Electric telah membantu ribuan perusahaan di dunia termasuk di Indonesia, dalam rangka dekarbonisasi operasional bangunan. Mulai dari hotel, ritel, rumah sakit, hingga perkantoran, Dengan menerapkan 3 langkah sederhana, yaitu: Strategi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi :
Strategi, mengacu pada nilai portfolio dan bangunan eksisting dengan strategi jangka panjang untuk hasil yang terukur.
Digitalisasi, mengacu pada pemanfaatan saluran digital untuk mendata penggunaan energi dan sumber daya secara akurat dan terukur agar dapat membuat keputusan berbasis data.
Dekarbonisasi, mengurangi jejak karbon dalam skala besar di seluruh portfolio dan bisnis dengan memanfaatkan beragam masukan dari langkah 1 dan 2.
Sistem manajemen energi pada bangunan ramah energi dan ramah lingkungan
Dalam paparannya tentang menejemen energi dan otomasi pada berbagai fasilitas bangunan, termasuk gedung perkantoran maupun hunian residensial, Hery Saputra yang disampingi oleh Sanny Tjhin, Channel Sales – Building Management System Schneider Electric, menjelaskan kalangan bisnis dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan nilai pertumbuhan usahanya dengan mengupayakan bangunan ramah energi dan ramah lingkungan. Hal ini karena fasilitas gedung tersebut serta sistem manajemen energi yang telah diterapkan dapat memberikan laporan dan data dekarbonisasi yang terukur untuk mencapai net-zero. Sehingga capaian-capaian tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan performa bisnis.
Menurut data terakhir yang dikeluarkan oleh Carbon Development Project CDP di tahun 2022, sebanyak 76% organisasi mengatakan bahwa pelaporan hasil upaya keberlanjutan yang dilakukan entitas bisnis dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar. Di dalamnya termasuk: Menarik investasi (Gartner 2021); Menumbuhkan pengaruh, reputasi, dan merek industri (CDP 2022); serta Menarik dan mempertahankan tenaga kerja terbaik dalam perusahaan dimaksud (Ciphr 2021).
EcoStruxure™ Building Advisor atasi inefisiensi pengoperasian gedung
Saat ini, Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi Building Management System (BMS) dengan nama EcoStruxure™ Building Advisor yang memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung dengan memantau sistem dan mengidentifikasi kesalahan untuk secara proaktif mengatasi inefisiensi. Solusi ini terbukti dapat mengurangsi biaya operasional, meningkatkan kenyamanan, dan mempertahankan nilai aset dengan biaya dan sumber perawatan yang terbatas.
Sedangkan produk pendukung gedung ramah energi dan ramah lingkungan lainnya yang memanfaat sistem EcoStruxure™ (for Integrated & smart building) antara lain termasuk Building Automation and Control Devices (programmable logic controller (PLC), sensor, actuator, dan controller), Electrical Distribution Solutions (circuit breaker, switch, panel distribusi, dan sistem monitoring listrik), Energy Management and Metering Solutions (mengukur, memonitor, dan menganalisa konsumsi energi dalam gedung), Lighting Control Systems (sensor, dimmer, timer, dan perangkat lunak manajemen pencahayaan untuk memungkinkan kontrol otomatis dan optimasi pencahayaan di dalam gedung). Security and Access Control Systems (panel access control, sistem surveillance, intrusion detection systems, dan sistem evakuasi darurat). Data Center Infrastructure Management/DCIM (memungkinkan manajemen data center yang efisien di dalam gedung), dan Renewable Energy Solutions (inverter tenaga matahari, charge controller, dan sistem penyimpanan energi).
Leave a Comment